Kamis, 22 Desember 2011

Penanganan Produksi Minyak Yang Kian Menurun


Cadangan minyak Indonesia saat ini tersisa tinggal 3,8 miliar barel. Bila diambil atau diproduksi 900 ribu barel per hari, maka dalam 12 tahun cadangan minyak Indonesia tersebut akan habis. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini, Selasa (8/11/2011). Beliau juga  mengatakan, cadangan gas per 1 Januari 2012 juga turun menjadi 104,5 triliun kaki kubik dibandingkan 2011 sebesar 104,7 triliun kaki kubik.
"Tetapi sebaliknya cadangan tersebut akan bertambah panjang umurnya bila ada tambahan cadangan dari hasil eksplorasi. Jadi wajib bangsa Indonesia gegap gempita melakukan eksplorasi baik secara mandiri maupun meminta bantuan investor asing untuk turut serta," tegas Rudi.
Dan untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja produksi, menurut dia, pihaknya akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama memprioritaskan program eksplorasi di lahan tidur. Akan tetapi sayangnya, kondisi investasi migas di Indonesia saat ini kurang kondusif bagi investor migas besar. Ini karena banyaknya peraturan yang masih harus dibenahi.
Aturan tersebut antara lain adalah permasalahan lintas departemen, masalah izin di daerah, gangguan sosial, dan masih rancunya otonomi daerah, serta masih belum sepakatnya beberapa peraturan perpajakan. Sangat sulit untuk menaikkan produksi minyak di tambah bisnis pengeboran dan produksi migas di Indonesia belum aman, karena kasus pencurian minyak mentah masih kerap terjadi. Adapun hal didalam pemilihan pemenang wilayah kerja, perlu dilakukan screening test yang lebih ketat untuk mendapatkan kontraktor yang mampu secara finansial, teknis, dan sumber daya manusia.
"BP Migas menerapkan reward and punishment kepada kontraktor eksplorasi dalam pelaksanaan komitmen kontrak. Peringatan tegas bagi yang berkinerja buruk," kata Rudi.
Sampai saat ini target produksi minyak Indonesia tahun ini di APBN ditargetken 945 ribu barel per hari (bph). Data terakhir, produksi minyak Indonesia baru mencapai 905 ribu bph.

Sumber :     www.fiqhislam.com
                   www.lampost.com

Didalam Gejolak Ekonomi Yang Terjadi Perekonomian Indonesia Berada Di Posisi Yang Kokoh


Ahya Ihsan Ekonom Bank Dunia, mengatakan Indonesia berada di posisi kuat untuk menghadapi masalah-masalah ekonomi Internasional, meski dalam pasar keuangannya mengalami gejolak akhir-akhir ini. Namun berdasarkan pengamatan Bank Dunia, Ekonomi Indonesia dalam Ttriwulan ini berada dalam posisi yang kuat meski gejolak pasar ekonomi internasional masih terjadi.

Dalam jangka pendek diperkirakan masih akan terjadi gejolak di pasar keuangan internasional, tetapi karena Indonesia diperkuat dari dorong domestik, kuatnya fiskal, akumulasi cadangan devisa dan kinerja pasar keuangannya membuat negara itu berada di posisi kuat. Itu alasan Indonesia berada di posisi kuat untuk menghadapi goncangan-goncangan eksternal, dan itu tidak diikuti kebanyakan negara di dunia yang mengalami penurunan tajam pada posisi fiskal dan neraca keuangan sektor swasta sejak 2008.

Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dalam mengatasi kelemahan struktural serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bahkan lebih baik dari proyeksi Fitch. Selain itu, kondisi yang tanpa menimbulkan ketidakseimbangan eksternal atau tekanan inflasi yang tinggi itu akan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia

Menurut Ihsan, Fundamental ekonomi makro Indonesia yang kokoh merupakan pertahanan utama menghadapi gejolak pasar yang terus berlangsung, dan dalam keadaan itu Indonesia harus menghindari ketidakpastian kebijakan dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan terhadap goncangan pasar keuangan tersebut.



Penentuan Harga Batu Bara Domestik


Penentuan harga batu bara untuk memenuhi kebutuhan domestik, khususnya untuk PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) seharusnya tidak mengikuti harga dipasar internasional. Hal ini bertujuan agar harga energi primer itu tetap terjangkau konsumen domestik. Para pemasok batu bara meminta kenaikan harga energi primer itu seiring harga batu bara yang terus naik sejak Oktober 2010. Karena Indonesia memiliki cadangan batu bara yang melimpah, penentuan harga hanya mengacu kepada biaya produksi batu bara di Indonesia. Meski harga di pasar internasional naik, sebenarnya biaya produksi batu bara tidak bertambah.

Direktur Pembina Pengusaha Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Kementrian ESDM Bambang Gatot Aryono menambahkan, pemerintah memfasilitasi pembahasan harga batu bara antara PLN dan para pemasok batu bara secara intensif. Dalam pembahasan harga batu bara 2011, pemerintah mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No 17/2010. “meski harga internasional naik karena ada banjir di Australia, yang merupakan produsen utama batu bara, harga acuan batu bara harus tetap berpegang pada Permen ESDM,” kata Bambang.

Dan niat pemerintah yang berencana untuk menyetarakan harga batu bara untuk kebutuhan domestik, dengan harga ekspor untuk meningkatkan penggunaan di dalam negeri mendapat komentar dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono. Beliau mengatakan bahwa batu bara merupakan energi yang paling murah dibandingkan dengan energi yang lainnya. Ia mencontohkan bahwa untuk menghidupi PLTU di Palembang, jika menggunakan batu bara biaya pembangkitan hanya dibutuhkan Rp600 per kwh, sementara jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Rp3.000 per kwh.

"Saya pikir tidak bijaksana pakai BBM, sementara di satu sisi batu bara juga lebih murah," katanya. Widjajono menambahkan bahwa penggunaan batu bara untuk kebutuhan domestik saat ini baru mencapai 20 persen, sisanya 80 persen dialokasikan untuk pasar ekspor. “Kalau harga sama dan mereka (produsen) keberatan, berarti mereka tidak punya rasa nasionalisme, Kita banyak batu bara tapi penggunaannya masih kecil. Padahal kita tahu batu bara adalah energi yang paling murah.” Ujarnya.


Sumber :     www.kompas.com
                   www.analisadaily.com


Melirik Peluang Usaha Retail (Penjualan Barang Eceran)


Di zaman yang serba sulit ini untuk kalangan tertentu khususnya menengah kebawah, sangat sulit untuk memulai suatu usaha karena banyak faktor yang membuat itu menjadi sulit. Salah satunya modal, dan untuk mendapatkan modal itu tidaklah mudah. Untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank di haruskan memiliki aplikasi yang bagus dan berbagai persyaratan yang lainnya dari bank yang akan dipinjaminya tersebut. Untuk itu rasanya bisnis retail sangat cocok dan tepat untuk mereka yang tidak mempunyai modal besar.

Usaha retail adalah bentuk usaha dalam bidang jasa yang tidak memerlukan modal dalam skala besar untuk menjalankannya. Dengan modal sebesar 100rb-500rb rasanya sudah bisa memulai usaha tersebut. Salah satu contoh kasus pada pedagang asongan , mereka tidak banyak memiliki modal besar untuk memulai usaha tersebut. Namun mereka dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Karena modal yang diperlukan tidak begitu besar, banyak orang yang beralih membuat usaha retail. Keuntungan dari usaha tersebut sudah dapat dirasakan dalam waktu yang singkat walaupun tidak dalam skala besar.

Kelebihan usaha retail selain dalam hal modal adalah tidak membutuhkannya tenaga kerja yang berkeahlian khusus serta tempat yang khusus. Namun lebih diutamakan dalam hal semangat dan keoptimisan tinggi dalam berusaha. Selain  itu usaha retail dapat dijalankan diberbagai tempat. Satu hal yang menjadi keuntungan usaha retail adalah apabila usaha tersebut tidak berjalan lancar karna faktor-faktor tertentu, barang-barang yang ada tidak terjual dapat digunakan sendiri oleh pemilik. Kelemahannya didalam usaha retail salah satunya adalah ketidakoptimisan dalam menjalankan usaha tersebut.

Rabu, 30 November 2011

PRO KONTRA DALAM MENANGANI IMPOR GULA

Pemerintah berencana mengimpor gula tahun depan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR di Senayan mengatakan, jumlah produksi gula perusahaan negara pada tahun ini hanya akan tercapai sebesar 1,36 juta ton. Angka ini baru mencapai 78,42 persen dari target Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP) 2011 sebesar 1,7 juta ton.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan, produksi gula untuk awal tahun masih kurang 300-500 ribu ton," ujarnya. Karena itu, saat ini ada indikasi pasokan gula di dalam negeri sedang kekurangan. "Jadi, ada kemungkinan impor (gula)," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di ruang pers kementerian hari ini, Jumat, 25 November 2011.
Menurut Adig, penurunan produksi lebih disebabkan faktor iklim. Setelah hujan berkepanjangan pada 2010, Indonesia mengalami kemarau sepanjang tahun. "Ini mengakibatkan tanaman mengalami penggabusan, berdampak pada turunnya berat tebu dan berpengaruh pada produksi. Faktor lainnya adalah menyebarnya penyakit karat daun. Ada semacam jamur di daun, Jamur ini mengganggu proses pembentukan gula di batang tebu".
Karena hal tersebut, pemerintah berniat untuk mengimpor gula. Namun ternyata banyak pihak yang tidak menyetujui usul dari Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam hal mengimpor gula. Yang dikarenakan bila rencana pemerintah hendak mengimpor gula 300.000 ton hingga 500.000 ton awal tahun depan akan dapat menghancurkan harapan sebagian rakyat, terutama para petani tebu.
Menurut Anggota Komisi IV DPR RI, Ma'mur Hasanuddin biasanya pemerintah memberikan izin sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengimpor pada bulan Januari 2011 hingga April. Alasan yang selalu dipakai adalah untuk menutupi kekurangan pasokan gula dalam negeri sebelum musim giling periode Januari-April 2011.
Keberpihakan pemerintah kepada petani tebu, menurut dia, seharusnya dilakukan secara maksimal. Pasalnya, tebu merupakan sektor perkebunan yang sistem kelembagaannya sangat ideal untuk petani. Ini sangat berbeda dengan sektor perkebunan lainnya, seperti kakao atau kelapa sawit, yang kelembagaannya dikuasai raksasa perusahaan.
Untuk itu, Ma'mur meminta kepada pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perdagangan agar meninjau ulang kebijakan impor gula yang dilakukan secara ritual tahunan pada tiga bulan pertama setiap tahun.
"Cobalah pemerintah tidak mengimpor gula, sebagai bukti keberpihakan kepada petani. Kami yakin, rakyat tidak akan kelaparan. Saatnya pemerintah menunjukkan keberpihakannya, jangan berpikir mencari keuntungan semata," tutur Ma'mur.
Sumber :
·        www.kompas.com
·        www.tempo.com

Minggu, 27 November 2011

USAHA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI BERAS DI TAHUN 2012

Pada awal tahun 2011 ini produksi beras sangat menurun, hal ini diakibatkan oleh penundaan tanam padi akibat lamanya musim kemarau dan kering. Oleh karena itu penurunan produksi pada beras mempengaruhi kenaikan harga beras, sehingga masyarakat dan petani pun ikut turut serta menanggung dampak tersebut.
 
Kepala BPS tersebut mengatakan, tidak terealisasinya kebijakan pangan turut menyebabkan penurunan produksi beras. Menurut dia, kebijakan hingga koordinasi dalam kebijakan pangan, khususnya beras, bagus namun ada kendala dalam aplikasi di lapangan yang kurang solid. "Misalnya benih, ketika petani perlu, benihnya belum ada. Pupuk (juga begitu)," sebut dia.
Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan tekanan baru kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab atas penyediaan bibit, pupuk, dan lainnya. Untuk membantu dan mempermudah para petani dalam bercocok tanam.
Salah satu kasus yang diakibatkan oleh penurunan produksi beras adalah Para peternak unggas, yang menggunakan bekatul untuk pakan ternak-ternaknya. Bekatul adalah limbah yang dihasilkan pada saat memproduksi padi menjadi beras. Untuk saat ini bila harga Beras naik harga bekatul pun ikut  naik , hal ini cukup mempersulit para peternak. Karena kenaikan harga beras akan mempengaruhi kenaikan harga gabah. Dengan produksi padi yang saat ini hanya 66 jt ton/tahun gabah kering dihasilkan 99 jt ton bekatul, dengan asumsi tiap 100 kilo gabah kering akan menghasilkan 15 % bekatul.

Untuk mengatasi tingkat penurunan yang sangat signifikan ini, Kementerian Pertanian memasang target produksi beras tahun 2012 mencapai 70-72 juta ton. Hal ini diharapkan dapat membantu dan menstabilkan produksi dan harga beras agar tidak menjadi beban bagi masyarakat dan para petani itu sendiri. Adapun tahun ini, jika kondisi bagus, produksi beras diharapkan mencapai 66 juta ton atau pun turun dari target awal sebesar 68 juta ton.

Sumber : www.kompas.com

PENGANTAR BISNIS TUGAS MINGGU 7

TUGAS  MINGGU 7 :

1.        SEBUTKAN FAKTOR – FAKTOR PENUNJANG PERKEMBANGAN 
   MANAJEMEN  PRODUKSI ?

  • ·         Adanya  pembagian kerja dan spesialisasinya 
  • ·         Revolusi industri 
  • ·         Perkembangan alat dan teknologi (termasuk computer) 
  • ·         Perkembengan ilmu dan metode kerja

2.      SEBUTKAN ARTI  PRODUKSI DAN BERI  5 CONTOHNYA ?

Kata produksi sendiri bila di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah PRODUCE yang berarti menghasilkan. Secara mudah arti produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menghasilkan sesuatu. Sesuatu disini bisa berupa barang atau jasa. Selain itu produksi juga bisa diartikan dengan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, dan mengolah barang mentah menjadi barang jadi yang siap pakai.
contoh :
  • ·         Produksi meja makan kayu merupakan sebuah kegiatan menghasilkan sebuah barang dari material kayu menjadi sebuah meja makan kayu. 
  • ·         Membuat makanan seperti nasi goreng, bakmi goreng dan lain-lain tentunya juga melalui sebuah produksi. Dari asalnya hanya berbentuk beras kemudian menjadi nasi putih, diolah dan diproses menjadi nasi goreng. 
  • ·         Pabrik batre yang memproduksi batu baterai .
  • ·         Pengangkutan pasir dari tempat yang pasirnya melimpah ketempat dimana orang membutuhkan pasir tersebut. 
  • ·          Tukang pijet yang memberikan pelayanan jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya.       

3.      APA YG DIMAKSUD DENGAN PROSES PRODUKSI TERUS MENERUS DAN
   BERI 5 CONTOHNYA  ?
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
Contoh :
  • ·         Gas 
  • ·         Bensin 
  • ·         Teknologi  (seperti hp, computer,dll) 
  • ·         Batu bara

4.        SEBUT DAN JELASKAN 4 MACAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  ?
  • ·         Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti. 
  • ·         Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti. 
  • ·         Pengambilan keputusan atas peristiwa  yang mengandung resiko. 
  • ·         Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pententangan dengan keadaan yang lain.
5.        SEBUTKAN RUANG  LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI ?
  • ·         Seleksi dan design hasil produksi (produk) 
  • ·         Seleksi dan perancangan proses serta peralatan 
  • ·         Pemilihan lokasi perusahan serta unit produksi 
  • ·         Perancangan tata letak (lay out) dan arus kerja atau proses
  • ·         Perancangan tugas
  •       Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas