Kamis, 22 Desember 2011

Penentuan Harga Batu Bara Domestik


Penentuan harga batu bara untuk memenuhi kebutuhan domestik, khususnya untuk PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) seharusnya tidak mengikuti harga dipasar internasional. Hal ini bertujuan agar harga energi primer itu tetap terjangkau konsumen domestik. Para pemasok batu bara meminta kenaikan harga energi primer itu seiring harga batu bara yang terus naik sejak Oktober 2010. Karena Indonesia memiliki cadangan batu bara yang melimpah, penentuan harga hanya mengacu kepada biaya produksi batu bara di Indonesia. Meski harga di pasar internasional naik, sebenarnya biaya produksi batu bara tidak bertambah.

Direktur Pembina Pengusaha Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Kementrian ESDM Bambang Gatot Aryono menambahkan, pemerintah memfasilitasi pembahasan harga batu bara antara PLN dan para pemasok batu bara secara intensif. Dalam pembahasan harga batu bara 2011, pemerintah mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No 17/2010. “meski harga internasional naik karena ada banjir di Australia, yang merupakan produsen utama batu bara, harga acuan batu bara harus tetap berpegang pada Permen ESDM,” kata Bambang.

Dan niat pemerintah yang berencana untuk menyetarakan harga batu bara untuk kebutuhan domestik, dengan harga ekspor untuk meningkatkan penggunaan di dalam negeri mendapat komentar dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono. Beliau mengatakan bahwa batu bara merupakan energi yang paling murah dibandingkan dengan energi yang lainnya. Ia mencontohkan bahwa untuk menghidupi PLTU di Palembang, jika menggunakan batu bara biaya pembangkitan hanya dibutuhkan Rp600 per kwh, sementara jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Rp3.000 per kwh.

"Saya pikir tidak bijaksana pakai BBM, sementara di satu sisi batu bara juga lebih murah," katanya. Widjajono menambahkan bahwa penggunaan batu bara untuk kebutuhan domestik saat ini baru mencapai 20 persen, sisanya 80 persen dialokasikan untuk pasar ekspor. “Kalau harga sama dan mereka (produsen) keberatan, berarti mereka tidak punya rasa nasionalisme, Kita banyak batu bara tapi penggunaannya masih kecil. Padahal kita tahu batu bara adalah energi yang paling murah.” Ujarnya.


Sumber :     www.kompas.com
                   www.analisadaily.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar