UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : Nani Nurhayati
NPM : 28211355
Kelas : 4EB21
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
1.1 SEJARAH SINGKAT
REPUBLIK ZIMBABWE
Republik Zimbabwe adalah
sebuah negara di Afrika bagian selatan. Negara yang terkurung
daratan ini beratasan dengan Afrika Selatan di sebelah
selatan, Botswana di barat, Zambia di utara dan Mozambik di timur.
Provinsi di Zimbabwe Zimbabwe terbagi menjadi 8 provinsi dan 2 kota yang
berstatus setingkat provinsi: Bulawayo (kota), Harare
(kota), Manicaland, Mashonaland Pusat, Mashonalnd Timur, Mashonaland
Barat, Matabeleland Utara, Mathabeleland Selatan, dan Midlands. Ada dua teori
tentang asal-usul kata "Zimbabwe": Berbagai sumber berpendapat bahwa
kata tersebutberasal dari "mabwe dzimba--dza", diterjemahkan dari
Karanga dialek Shona sebagai "rumah besar dari batu" (dzimba = jamak
dari imba, "rumah"; mabwe = jamak dari BWE, "batu").
Arkeolog Peter Garlake mengklaim bahwa "Zimbabwe" adalah bentuk
dikontrak dzimba-Hwe yang berarti "rumah dihormati" dalam dialek
Zezuru dari Shona, dan biasanya diterapkan untuk rumah kepala suku.
Dahulu, Zimbabwe dikenal sebagai
Rhodesia Selatan. Nama ini kemudian berubah menjadi Rhodesia diikuti oleh
Zimbabwe Rhodesia. Sekarang, negara ini dikenal sebagai Republik Zimbabwe.
Negara Arab dan Portugal adalah beberapa mitra dagang Zimbabwe sejak
zaman dahulu. Zimbabwe dieksplorasi oleh penjelajah David Livingstone. Dahulu,
Zimbabwe termasuk dalam koloni kerajaan Inggris dengan nama Rhodesia Selatan
yang dikelola oleh British South Africa Company. Negara ini memperoleh
kemerdekaan pada tanggal 18 April 1980 dengan Robert Mugabe sebagai presiden
pertama. Awalnya, Zimbabwe memiliki pemerintahan semi-presidensial. Pada tahun
1987, Mugabe merevisi konstitusi sehingga menghapuskan pos perdana menteri dan
membuat sistem pemerintahan berubah menjadi presidensial. Dalam
keberjalanannya, timbul berbagai pemberontakan terhadap kekuasaan pemerintah
akibat kecurigaan terjadi kecurangan dalam pemilu.
Zimbabwe dikenal sebagai negara kuno
yang kaya akan gading dan emas. Bahkan sampai saat ini, Zimbabwe diberkati
dengan kelimpahan berbagai bahan tambang seperti emas, tembaga, bijih besi,
nikel, platinum, lithium, batubara, kromium, dan asbes. Negara ini mempunyai
iklim tropis dan mengalami hujan lebih dari lima bulan setiap tahun.
Memanfaatkan tanah yang subur dan kaya akan bahan tambang, masyarakat di
Zimbabwe mayoritas bekerja di sektor pertanian dan pertambangan. Zimbabwe
adalah sebuah negara tanpa lautan, dikelilingi oleh Afrika
Selatan di selatan, Botswana dibarat, Zambia di barat daya,
dan Mozambique di timur dan timur laut. Inyangani adalah gunung
tertinggi di Zimbabwe dengan ketinggian 2.592 meter. Perbatasan barat-laut
ditandai oleh Sungai Zambezi. Air terjun Victoria adalah tujuan turis
populer di Zambezi. Di selatan, Zimbabwe dipisahkan dengan Afrika Selatan
oleh Sungai Limpopo. Zimbabwe juga berbatasan
dengan Namibia di barat melalui sebuah jalur sempit.
1.2 Perekonomian
Zimbabwe
Perekonomian
Zimbabwe terus mengalami kemorosotan dari negara ini berdiri sampai saat ini.
Laju Inflasi di Zimbabwe rata-rata 53.081,99 persen dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2015 dan mencapai inflasi dengan level tertinggi sepanjang masa
yaitu 2.660.522,20 persen (2,6 juta persen) pada bulan Juli 2008. Tingkat
inflasi di Zimbabwe sekarang tercatat -1,28 persen pada Januari 2015. Laju
Inflasi di Zimbabwe dilaporkan oleh bank Reserve Zimbabwe.
Grafik laju inflasi di Zimbabwe pada
tahun 1999-2015 mencapai inflasi dengan level tertinggi sepanjang masa yaitu
2.660.522,20 persen (2,6 juta persen) pada puncaknya bulan Juli 2008.
Ekonomi Zimbabwe Perekonomian Zimbabwe
terus mengalami kemorosotan selama beberapa waktu ini. Inflasi negeri ini terus
meningkat hingga 2,2 juta persen, yang menjadi inflasi tertinggi di dunia.
Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral Zimbabwe sudah
mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang. Terakhir kali bank sentral
Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) yang
menjadi uang dengan nominal terbesar didunia yang kemudian digantikan dengan
dolar versi ke-4 dimana setiap $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) uang
lama digantikan menjadi $1 uang baru. Dengan ekonomi yang terus memburuk
sekarang bank sentral Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan rakyatnya
menggunakan mata uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan
kembali ekonomi Zimbabwe.
Kesehatan di Zimbabwe Sistem
kesehatan di Zimbabwe merupakan salah satu yang terburuk di dunia dimana
tingkat harapan hidup untuk pria hanya sampai umur 44 tahun dan 43 tahun untuk
wanita hasil ini menunjukkan penurunan dibandingkan pada tahun 1990. Penurunan
ini disebabkan karena kasus HIV/AIDS. Tingkat kematian bayi juga meningkat
dari 5,9% pada akhir tahun 1990an menjadi 12,3% pada tahun 2004
, sementara itu pada waktu yang bersamaan terjadi tingkat kelahiran
bayi yang meningkat secara drastis. Sistem fasilitas kesehatan juga tidak
berbeda jauh dengan kondisi kesehatan masyarakat. Pada akhir November 2008,
tiga dari empat rumah sakit besar di Zimbabwe ditutup. Selain itu,
para dokter dan ahli medik juga melakukan migrasi
besar-besaran seiring dengan memburuknya keadaan politik dan ekonomi. pada
Agustus 2008, sebagian besar daerah Zimbabwe
mengalami epidemi kolera. Keadaan ini semakin parah dengan
10.000 orang terinfeksi kolera di hampir seluruh provinsi di Zimbabwe.
Epidemi ini juga tersebar hingga ke negara tetangga
seperti Botswana, Mozambik, Afrika Selatan dan Zambia.
Meskipun ekonomi tumbuh rata-rata
lebih dari 4% per tahun antara 1980-1990. Dekade berikutnya melihat pertumbuhan
yang lebih, tapi ini semua berubah pada tahun 2000. Disinilah merupakan titik
balik utama bagi perekonomian mereka. Pertanian merupakan ekspor utama
Zimbabwe, dan banyak peternakan yang sebelumnya memproduksi dan mengekspor
tanaman di luar negeri kini dialihkan ke tangan orang lain, dalam banyak kasus,
peternakan mereka berada di tangan pejabat pemerintah yang tidak tahu bagaimana
bertani. Inflasi pada tahun 2000 di Zimbabwe lebih dari 55%, tetapi hanya satu
tahun kemudian pada tahun 2001 inflasi telah mencapai lebih dari 112%. Tanah
terus didistribusikan, modal terbang keluar negeri. Investor kehilangan
kepercayaan yang diinvestasikan ke Zimbabwe, dan tidak ingin mengambil risiko
memiliki modal mereka terikat dengan rezim Mugabe. Inflasi pada tahun 2003
adalah 598%. Dolar Zimbabwe mulai runtuh.
Dengan barang esensial yang diimpor
ke Zimbabwe, serta melemahnya mata uang mereka membuat produk lebih mahal untuk
dibeli seperti makanan dan tempat tinggal. Pada tahun 2006, Dr Gideon Gono,
kepala The Reserve Bank of Zimbabwe, melakukan 're-evaluasi, "di mana mata
uang baru akan dicetak. Dolar 'Baru' itu bernilai sekitar 1000 dolar. Inflasi
pada tahun 2006 adalah 1.281%. Angka itu terus bertambah hingga mencapai angka
2.2juta% pada tahun 2008. Angka ini amat-sangat mencengangkan, nilai mata uang
Zimbabwe sangat kehilangan daya belinya.
Terjadinya krisis ekonomi global
(krisis moneter) yang terjadi di berbagai negara, baik negara berkembang maupun
negara maju membuat beberapa mata uang negara mengalami penurunan kurs dan
harga bahan-bahan pokok meningkat secara drastis. Namun yang dialami Zimbabwe
jauh lebih parah dibanding negara-negara lain yang mengalami dampak krisis
global ini. Dari penyebab tersebut Zimbabwe mengalami inflasi yang mencapai
2,2juta% sehingga membuat perekonomian menjadi tak terkendali, banyak penanam
modal asing yang kehilangan sahamnya karena inflasi tersebut dan membuat
Zimbabwe di enggan untuk para penanam modal untuk menanamkan modalnya karena
takut kehilangan. Sebenarnya apa yang dialami Zimbabwe bukan hanya sekedar
inflasi, karena yang terjadi di Zimbabwe ini adalah iflasi yang tidak
terkendali atau bisa dikatakan yang dialami negara Zimbabwe adalah
hiperinflasi. Akibat dari hiperinflasi tersebut Zimbabwe harus redenominasi
mata uang untuk mengurangi pengaruh dari inflasi. Mereka mencetak mata uang
dengan nominal yang 100 triliun dolar Zimbabwe. Di sana untuk membayar ongkos
angkutan umum seperti bus, kita harus membayar 3 triliun dolar Zimbabwe, namun
itu setara dengan 50 sen mata uang Amerika Serikat dan apabila dirupiahkan itu
setara dengan Rp. 5000. Contoh keunikan lain di negara ini adalah selain
berlakunya dolar Zimbabwe sebagai alat pembayaran, berlaku juga mata uang asing
seperti dolar Amerika dan Rand mata uang Afrika selatan. Akibat dari banyaknya
mata uang yang berlaku, tidak sedikit masyarakat Zimbabwe yang kembali
melakukan sistem barter karena kebingungan untuk menentukan kembalian dan
kesulitan masyarakat untuk membawa uang yang banyak hanya untuk membeli
sesuatu. Beberapa pertokoan bahkan mengganti uang kembali dengan permen, cokelat,
atau kupon yang ditulis tangan dan berlaku sebagai alat tukar. Ada kasus dimana
seorang yang ingin membeli roti harus membawa satu gerobak penuh berisi uang
hanya untuk membeli beberapa potong roti. Saking parahnya hiperinflasi, kas
negara Zimbabwe hanya sebesar US$ 217 atau sekitar Rp 2,06 juta (Rp 9.500/US$)
yang tersimpan di bank. Dana tersebut merupakan anggaran pemerintah untuk
kepentingan publik tahun ini. Kondisi negara Zimbabwe yang seperti ini harus
segara menemukan pemecahan masalah mengingat bahwa kondisi ekonomi Zimbabwe
akan menjadi efek domino yang panjang bagi Zimbabwe sendiri.
Kebijakan
Pemerintah dalam menghadapi negara Zimbabwe
Sebenarnya, kalau
kita cermati, Negara Zimbabwe ini tidak mengalami kemiskinan mutlak, tetapi
lebih tepat kita sebut kesenjangan sosial. Ini bisa dilihat dari kondisi
ekonomi presidan Zimbabwe, Robert Mugabe yang memiliki istana yang sangat mewah
di tengah tengah kemiskinan rakyatnya. Bahwa kehidupan di masyarakat
kadangkala tergambar seperti apa yang terjadi dalam kehidupan di laut atau
samudera. Kehidupan di laut selalu terdapat ikan-ikan besar yang selalu
memangsa ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil itu tidak bisa mendapatkan makanan,
bukan karena tidak mau atau bisa mencarinya, melainkan oleh karena ketakutan dengan
ikan besar bahkan menjadi mangsanya. Sebagai pilihan aman, mereka hanya mencari
di wilayah-wilayah yang tidak mungkin didatangi oleh ikan besar, sekalipun.
Tempat itu sudah terlanjur
gersang, atau bahkan tidak tersedia makanan.Kelompok ikan-ikan kecil tidak
mendapatkan makanan, bukan disebabkan mereka tidak bisa mencarinya, melainkan
karena kalah bersaing, dan bahkan justru dimangsa oleh ikan besar itu sendiri.
Gambaran seperti itu juga terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat
terbuka seperti sekarang ini. Orang-orang miskin sebenarnya telah kalah dari
berbagai persaingan dengan orang-orang yang kaya akses itu. Mungkin
permasalahan-permasalahan ekonomi dan kesenjangan social di Zimbabwe ini dapat
diatasi dengan pelengseran penguasa saat ini, dan menggantinya dengan sosok
yang bias mengatasi hal ini, walaupun itu juga berisiko pemimpin selanjutnya
juga terpengaruh dengan sikap Robert Mugabe. Upaya lain yang harus dilakukan
adalah campur tangan PBB untuk turun tangan dalam mengatasi kemiskinan tersebut.
Referensi :