Kamis, 29 Maret 2012

TUGAS MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA, tema penulisan "INFLASI"

UNIVERSITAS GUNADARMA
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akutansi
Semester 2, kls 1EB19
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Nama : Nani Nurhayati
Tugas Tulisan dengan Tema “INFLASI”


BAB I
PENDAHULUAN

Suatu persoalan ekonomi yang sering menjadi komoditas politik salah satunya adalah inflasi, Kegagalan suatu pemerintahan dapat di lihat dari berhasil tidaknya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Begitu banyak komentar, pendapat, dan pandangan mengenai inflasi. Jika didengarkan secara sepintas tampaknya komentar-komentar tersebut lenih mengarah pada suatu kesimpulan bahwa inflasi tersebut berbahaya, inflasi itu sesuatu yang buruk bagi perekonomian. Tidak jarang pula inflasi harus menerima tuduhan sebagai penyebab gagalnya berbagai kegiatan ekonomi suatu negara.

BAB II
TEORI

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan bersifat terus-menerus. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu : Kenaikan Harga, Bersifat Umum, dan Berlangsung Terus-menerus. Bila tiga hal itu terjadi maka pemerintah harus segera menanganinya agar masyarakat tidak terlalu menderita akibat terjadinya inflasi.

Jika Dilihat Dari Parah Tidaknya , Atau Besar Kecilnya Inflasi Yang Muncul, Inflasi Dapat Dibagi Dalam :
-          Inflasi ringan jika nilainya berkisar                     0%  s/d 10%
-          Inflasi sedang jika nilainya berkisar                   10%  s/d 30%
-          Inflasi berat jika nilainya berkisar                      30%  s/d 100%
-          Hyperinflasi jika nilainya                                        > 100%


Dan Jika Dilihat Dari Sebab-Sebab Kemunculannya Dibagi Dalam :
-          Inflasi Karena Naiknya Permintaan
Inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknya permintaan secara umum , sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka harga pun secara umum akan cenderung naik.

-          Inflasi Karena Naiknya Biaya Produksi
Inflasi yang terjadi karena akibat naiknya harga bahan baku dan penolong, upah tenaga kerja, dan sejenisnya.

-          Inflasi Yang Berasal Dari Dalam Negeri
Inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri, misalnya peredaran uang di dalam negeri yang tertalu banyak.

-          Inflasi Yang Berasal Dari Luar Negeri
Inflasi yang terjadi karena komoditi-komoditi yang kita import dari luar negeri adalah komoditi yang telah terkena inflasi di negara asalnya, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia.

Ada Beberapa Indikator Yang Digunakan Untuk Mengetahui Laju Inflasi Selama Satu Periode Tertentu, Yaitu Sebagai Berikut :

1.       Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)
Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang yang harus dibeli konsumen dalam satu periode tertentu.

Inflasi = (IHK – IHK-1) x 100%
                  IHK-1
2.       Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index)
Indeks harga perdagangan besar (IHPB) sering juga disebut sebagai Indeks Harga Produsen (Produser Price Index). IHPB menunjukkan tingkat harga yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksi.

Inflasi = (IHPB – IHPB-1) x 100%
                        IHPB-1

3.       Indeks Harga Implisit (GDP Deflator)
Indeks harga implisit (IHI) sebagai ekonom untuk mendapatkan gambaran inflasi yang paling mewakili keadaan yang sebenarnya.

Inflasi = (IHI – IHI-1) x 100%
                  IHI-1


BAB III
PEMBAHASAN

Sekarang ini kenaikan harga BBM sedang menjadi topik utama dalam setiap pembahasan, bila kenaikan harga BBM terjadi sangat memungkinkan terjadi kenaikan pada harga komoditas lain. Bahkan harga BBM belum diresmikan untuk naik ataupun tidak, harga komoditas lain sudah ada yang melonjak naik.
Kenaikan BBM juga menimbulkan dampak berupa Inflasi yaitu :
Dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (Hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Contoh kasus yang menyangkut Inflasi yaitu :

Citi:Inflasi Juni Capai 11,8 Persen

JAKARTA, SELASA - Ekonom Citi Leon Hiew memperkirakan laju inflasi pada bulan Juni year on year akan melambung mencapai 11,8 persen dibandingkan dengan inflasi pada Mei, yang sebesar 10,38 persen, sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 28,7 persen pada akhir Mei.
"Selain itu, ditambah juga dengan inflasi bahan pangan sebagai akibat dari tingginya harga pangan dunia dan tingginya harga komoditas," tutur Citi Leon Hiew dalam Indonesia Economic Flash yang diterima Kompas.com.
Menurut Hiew, kekhawatiran akan naiknya tarif transportasi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM juga memberikan kontribusi tingginya inflasi. Selain itu, tingginya harga baja dan bahan baku juga mendorong angka inflasi.
Ekonom Citi ini juga memperkirakan Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga BI Rate menjadi 8,75 persen pada pertemuan Dewan Gubernur BI, 3 Juli, sebagai upaya mengelola ancaman laju inflasi.

REFERENSI :
-  TEORI EKONOMI MAKRO, Edisi Keempat (PRATHAMA RAHARDJA , MANDALA MANURUNG)
-    PEREKONOMIAN INDONESIA UNIVERSITAS GUNADARMA, (ARIS BUDI SETIAWAN)
-          WWW.KOMPAS.COM

TUGAS MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA, tema penulisan "PENANAMAN MODAL ASING"


UNIVERSITAS GUNADARMA
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akutansi
Semester 2, kls 1EB19
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Nama : Nani Nurhayati
Tugas Tulisan dengan Tema
 “PENANAMAN MODAL ASING”

BAB I
PENDAHULUAN

Secara makro proses kemajuan ekonomi suatu negara akan semakin lancar jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka diperlukan peran sektor swasta luar negeri atau asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Investasi sendiri di dalam perekonomian memililki peran yang sangat penting di dalam menentukan besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka penggandaan investasinya. Perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan presentase atau jumlah yang jauh lebih besar.

BAB II
TEORI

Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal yang diberikan pihak lokal maupun pihak asing. Baik berupa saham maupun
Ada beberapa alasan yang bersifat ekonomi yang menentang masuknya PMA diantaranya adalah :
-          Perusahaan multinasional sangat jarang untuk bersedia menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya di negara-negara berkembang.
-          Perusahaan-perusahaan multinasional dapat menyebabkan berkurngnya penerimaan devisa negara, baik melalui neraca berjalan maupun lewat neraca lalu lintas modalnya
-          Disamping perusahaan multinasional sering membayar pajak, namun mereka juga mendapatkan keringanan serta perlindungan-perlindungan lainnya dari pemerintah.
-          Kesempatan kerja pribumi yang masih sulit untuk menduduki posisi-posisi kunci dalam perusahaan.

Sedangkan pendapat yang bersifat non-ekonomi diantaranya adalah :
-          Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
-          Perusahaan multinasional tidak jarang hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
-          Perusahaan multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial.
-          Perusahaan multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah.
-          Perusahaan multinasional dapat menekan pajak lokal dengan “ transfer pricing “.

Namun demikian terlepas dari pandangan menentang tersebut, negara Indonesia masih banyak membutuhkan uluran penanaman modal asing tersebut.
Beberapa alasan yang melatar belakanginya adalah :
a.       Kemampuan menabung yang kurang sempurna, sehingga kebutuhan modal dalam negeri masih kurang.
b.      Masih banyak sektor yang belum dapat dikekola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri.
c.       Belum efisiennya produksi untuk jenis-jenis komoditi tertentu.
d.      Dapat mempelajari dan mencoba proses transfer kemampuan dari para perusahaan multinassional tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN

Contoh Kasus tentang Penanaman Modal Asing :

Harga Minyak Jatuh Setelah Stok AS Melonjak

(ANTARA News) - Amerika Serikat meningkatkan cadangan minyaknya sementara Perancis siap memanfaatkan cadangan strategis minyak mereka. Kedua hal itu membantu menurunkan harga minyak dunia yang belakangan cenderung makin tinggi.

Akan tetapi belum diketahui pengaruh kabar itu terhadap perkembangan harga minyak dii Tanah Air, sementara pemerintah berkeyakinan harga BBM bersubsidi harus dinaikkan.
AFP menyatakan, kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, berakhir pada 105,41 dolar AS per barel, turun 1,92 dolar AS dari tingkat penutupan Selasa.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk Mei merosot 38 sen menjadi menetap pada 124,16 dolar AS per barel.

"Pasar minyak New York dilanda aksi jual setelah laporan cukup bearish pagi ini dari Departemen Energi," kata James Williams, di WTRG Economics.

Departemen mengatakan, persediaan minyak mentah AS melonjak 7,1 juta barel minggu lalu - tiga kali jumlah yang diperkirakan.

Penumpukan besar stok menyulut kembali kekhawatiran tentang melambatnya permintaan energi di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu.

"Prospek penurunan yang signifikan dalam permintaan di minggu-minggu mendatang tetap menjadi ancaman, terutama untuk bensin karena harga bahan bakar berada pada tingkat tertinggi sejak April 2011," kata Nic Brown, seorang analis komoditas di Natixis.

Dampak negatif dari tingginya harga minyak terhadap ekonomi global telah mendorong spekulasi bahwa Amerika Serikat akan melepas cadangan minyak strategisnya untuk meningkatkan pasokan.

Prancis pada Rabu mengatakan, siap untuk merilis beberapa cadangan minyak strategisnya untuk membantu menurunkan harga.

Menteri Energi Perancis, Eric Besson, mengatakan, "Itu adalah Amerika Serikat yang meminta ini dan Prancis menyambut gagasan tersebut dan mendukungnya. Kami sekarang menunggu pendapat dari Badan Energi Internasional."

Juru bicara pemerintah dan Menteri Anggaran, Valerie Procresse, mengatakan, Prancis bekerja dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membujuk IEA mengizinkan mereka memanfaatkan cadangan minyak mereka "untuk melawan spekulasi di pasar energi global."

Analis WTRG Economics, Williams mengatakan bahwa beralihnya ke cadangan strategis "benar-benar bukan solusi" tetapi hanya tindakan sementara.

"Menghasilkan lebih banyak minyak mentah atau menggunakan kurang dari itu," katanya, memperingatkan bahwa pelepasan cadangan bisa berarti "Anda tidak memiliki minyak mentah untuk digunakan dalam waktu yang benar-benar darurat."

REFERENSI :
-          PEREKONOMIAN INDONESIA UNIVERSITAS GUNADARMA, (ARIS BUDI SETIAWAN)