UNIVERSITAS GUNADARMA
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akutansi
Semester 2, kls 1EB19
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Nama : Nani Nurhayati
Tugas Tulisan dengan Tema “INFLASI”
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu persoalan ekonomi yang sering menjadi komoditas politik salah satunya adalah inflasi, Kegagalan suatu pemerintahan dapat di lihat dari berhasil tidaknya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Begitu banyak komentar, pendapat, dan pandangan mengenai inflasi. Jika didengarkan secara sepintas tampaknya komentar-komentar tersebut lenih mengarah pada suatu kesimpulan bahwa inflasi tersebut berbahaya, inflasi itu sesuatu yang buruk bagi perekonomian. Tidak jarang pula inflasi harus menerima tuduhan sebagai penyebab gagalnya berbagai kegiatan ekonomi suatu negara.
BAB II
TEORI
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan bersifat terus-menerus. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu : Kenaikan Harga, Bersifat Umum, dan Berlangsung Terus-menerus. Bila tiga hal itu terjadi maka pemerintah harus segera menanganinya agar masyarakat tidak terlalu menderita akibat terjadinya inflasi.
Jika Dilihat Dari Parah Tidaknya , Atau Besar Kecilnya Inflasi Yang Muncul, Inflasi Dapat Dibagi Dalam :
- Inflasi ringan jika nilainya berkisar 0% s/d 10%
- Inflasi sedang jika nilainya berkisar 10% s/d 30%
- Inflasi berat jika nilainya berkisar 30% s/d 100%
- Hyperinflasi jika nilainya > 100%
Dan Jika Dilihat Dari Sebab-Sebab Kemunculannya Dibagi Dalam :
- Inflasi Karena Naiknya Permintaan
Inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknya permintaan secara umum , sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka harga pun secara umum akan cenderung naik.
- Inflasi Karena Naiknya Biaya Produksi
Inflasi yang terjadi karena akibat naiknya harga bahan baku dan penolong, upah tenaga kerja, dan sejenisnya.
- Inflasi Yang Berasal Dari Dalam Negeri
Inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri, misalnya peredaran uang di dalam negeri yang tertalu banyak.
- Inflasi Yang Berasal Dari Luar Negeri
Inflasi yang terjadi karena komoditi-komoditi yang kita import dari luar negeri adalah komoditi yang telah terkena inflasi di negara asalnya, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia.
Ada Beberapa Indikator Yang Digunakan Untuk Mengetahui Laju Inflasi Selama Satu Periode Tertentu, Yaitu Sebagai Berikut :
1. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)
Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang yang harus dibeli konsumen dalam satu periode tertentu.
Inflasi = (IHK – IHK-1) x 100%
IHK-1
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index)
Indeks harga perdagangan besar (IHPB) sering juga disebut sebagai Indeks Harga Produsen (Produser Price Index). IHPB menunjukkan tingkat harga yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksi.
Inflasi = (IHPB – IHPB-1) x 100%
IHPB-1
3. Indeks Harga Implisit (GDP Deflator)
Indeks harga implisit (IHI) sebagai ekonom untuk mendapatkan gambaran inflasi yang paling mewakili keadaan yang sebenarnya.
Inflasi = (IHI – IHI-1) x 100%
IHI-1
BAB III
PEMBAHASAN
Sekarang ini kenaikan harga BBM sedang menjadi topik utama dalam setiap pembahasan, bila kenaikan harga BBM terjadi sangat memungkinkan terjadi kenaikan pada harga komoditas lain. Bahkan harga BBM belum diresmikan untuk naik ataupun tidak, harga komoditas lain sudah ada yang melonjak naik.
Kenaikan BBM juga menimbulkan dampak berupa Inflasi yaitu :
Dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (Hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Contoh kasus yang menyangkut Inflasi yaitu :
Citi:Inflasi Juni Capai 11,8 Persen
JAKARTA, SELASA - Ekonom Citi Leon Hiew memperkirakan laju inflasi pada bulan Juni year on year akan melambung mencapai 11,8 persen dibandingkan dengan inflasi pada Mei, yang sebesar 10,38 persen, sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 28,7 persen pada akhir Mei.
"Selain itu, ditambah juga dengan inflasi bahan pangan sebagai akibat dari tingginya harga pangan dunia dan tingginya harga komoditas," tutur Citi Leon Hiew dalam Indonesia Economic Flash yang diterima Kompas.com.
Menurut Hiew, kekhawatiran akan naiknya tarif transportasi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM juga memberikan kontribusi tingginya inflasi. Selain itu, tingginya harga baja dan bahan baku juga mendorong angka inflasi.
Ekonom Citi ini juga memperkirakan Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga BI Rate menjadi 8,75 persen pada pertemuan Dewan Gubernur BI, 3 Juli, sebagai upaya mengelola ancaman laju inflasi.
REFERENSI :
- TEORI EKONOMI MAKRO, Edisi Keempat (PRATHAMA RAHARDJA , MANDALA MANURUNG)
- PEREKONOMIAN INDONESIA UNIVERSITAS GUNADARMA, (ARIS BUDI SETIAWAN)